Studi sebut pekerja shift malam rentan kena diabetes dan obesitas

Studi terbaru menunjukkan bahwa pekerja yang bekerja dalam shift malam memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami diabetes dan obesitas. Hal ini disebabkan oleh perubahan pola tidur dan pola makan yang tidak teratur ketika bekerja pada malam hari.

Shift malam adalah jadwal kerja di mana seseorang bekerja pada malam hari dan tidur pada siang hari. Pekerja shift malam cenderung kurang tidur dan mengalami gangguan tidur, yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh. Selain itu, pola makan yang tidak teratur dan sering mengonsumsi makanan cepat saji juga dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan obesitas.

Menurut studi yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, pekerja shift malam memiliki risiko 9% lebih tinggi untuk mengalami diabetes dan 23% lebih tinggi untuk mengalami obesitas dibandingkan dengan pekerja yang bekerja pada jam kerja reguler. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya waktu untuk berolahraga dan aktivitas fisik yang terbatas saat bekerja pada malam hari.

Untuk mengurangi risiko terkena diabetes dan obesitas, para pekerja shift malam disarankan untuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari konsumsi makanan cepat saji dan minuman berkafein, serta rajin berolahraga meskipun bekerja pada malam hari. Selain itu, penting juga untuk menjaga pola tidur yang teratur dan cukup untuk memastikan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Dengan menjaga pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan pola tidur yang cukup, pekerja shift malam dapat mengurangi risiko terkena diabetes dan obesitas serta meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, bagi para pekerja yang bekerja pada shift malam, penting untuk memperhatikan kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat mengganggu produktivitas kerja.

By ajfsoianow
No widgets found. Go to Widget page and add the widget in Offcanvas Sidebar Widget Area.