Pada tahun 2024, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memperkirakan bahwa tingkat okupansi hotel di Indonesia akan mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi global yang tidak stabil, penurunan minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, serta persaingan yang semakin ketat di industri pariwisata.
Menurut data yang dikeluarkan oleh PHRI, okupansi hotel di Indonesia pada tahun 2023 mencapai angka 70 persen. Namun, prediksi untuk tahun 2024 menunjukkan bahwa angka tersebut akan turun menjadi 60 persen. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi para pelaku industri pariwisata di Indonesia, terutama bagi pemilik hotel dan restoran yang harus berusaha lebih keras untuk menarik minat wisatawan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat okupansi hotel di Indonesia adalah dengan meningkatkan promosi pariwisata, meningkatkan kualitas layanan, serta menawarkan paket-paket wisata yang menarik. Selain itu, para pemilik hotel juga perlu berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti maskapai penerbangan, agen perjalanan, dan pemerintah, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Meskipun prediksi okupansi hotel pada tahun 2024 menunjukkan penurunan, namun hal ini tidak boleh membuat para pelaku industri pariwisata menyerah. Dengan kerja keras dan inovasi, diharapkan tingkat okupansi hotel di Indonesia dapat kembali meningkat dan memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.