Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat, Berli Hamdani, menekankan pentingnya fokus dalam mencegah lahirnya anak stunting baru di provinsi Jawa Barat. Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami pertumbuhan fisik dan mental yang terhambat akibat kekurangan gizi. Dalam kasus stunting, anak tidak mencapai tinggi badan dan berat badan yang optimal untuk usianya.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi stunting di Jawa Barat masih cukup tinggi, yaitu sekitar 24,2% pada tahun 2020. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak anak di Jawa Barat yang terancam mengalami stunting. Untuk itu, Kadinkes Jawa Barat mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah lahirnya anak stunting baru di provinsi tersebut.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak. Gizi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Selain itu, Kadinkes Jawa Barat juga aktif melakukan monitoring dan evaluasi terhadap status gizi anak di berbagai daerah di provinsi tersebut.
Selain itu, Kadinkes Jawa Barat juga bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia usaha untuk meningkatkan akses terhadap pangan bergizi bagi masyarakat. Dengan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.
Dengan adanya perhatian dan fokus yang lebih dari Kadinkes Jawa Barat dalam mencegah lahirnya anak stunting baru, diharapkan angka stunting di provinsi Jawa Barat dapat terus menurun. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi generasi muda di Jawa Barat, karena mereka akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas serta dapat berkontribusi positif bagi pembangunan di masa depan.